Saya lupa dari mana mendapat catatan ini, yang pasti setelah membaca kembali catatan ini di flasdisk saya langsung tertarik dan semoga diijinkan untuk me-repost catatan ini di FB saya. Siapapun yang memiliki catatan ini, mohon ijinnya ya.....^^
Selamat membaca semoga bermanfaat...
====================================================
*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb FiLlah wa LiLlah,
Abu Aufa *
*) Penulis buku Diari Kehidupan 2, telah diterbitkan oleh PT Syaamil Cipta Media, Bandung, 2004, Catatan: Tulisan ini adalah hasil editing dari tulisan lamanya Abu Aufa yang berjudul Usah Kau Lara Sendiri.
Ya, ALLAH,
Aku berdoa untuk seorang wanita,
yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tetapi karena hatiku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang pria ketika berada disebelahnya.
Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta:
Jadikanlah aku menjadi seorang pria yang dapat membuat wanita itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya
dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang
tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang
Kautentukan.
Minggu, 20 Desember 2009
Selasa, 08 Desember 2009
Sekelumit Aku dan ibuku (part 2)
Maaf ibu aku membuatmu panik…
Pernah suatu ketika kami pulang dari rumah nenek mengendarai sepeda motor tahun 80-an, saat itu usiaku baru beranjak 3 tahun. Tiba – tiba ditengah jalan hujan deras dan ternyata kami lupa membawa jas hujan. Sejenak kami berteduh disebuah rumah di pinggir jalan, hari semakin sore dan hujanpun belum terlihat akan berhenti. Ibu sangat khawatir melihatku yang mulai kedinginan, ibu merasa bersalah karena lupa membawa jas hujan sehingga aku harus ikut hujan – hujanan. Perjalanan masih cukup jauh, meski belum reda tapi hujan sudah tidak terlalu deras. Daripada kemalaman dijalan kami memutuskan melanjutkan perjalanan. Melihatku yang hanya diam tidak merengek sedikitpun, ibu sangat khawatir. Sampai – sampai ibu “membungkusku” hingga berlapis – lapis. Ibu hanya ingin memastikan bahwa aku tidak kedinginan, tak terbayangkan seperti apa rupaku saat itu. Dari mulai jaket, selimut bayi hingga karung goni yang diberikan pemilik rumah tempat kita berteduh, rapat membungkus tubuhku.
Masih di usia tiga tahunku, saat itu hari sudah mulai malam aku mendadak muntah – muntah. Bapak dan ibu panik dan langsung membawaku ke dokter terdekat. Melihat wajahku yang pucat yang hanya diam, ibu semakin kasihan padaku. Begitu namaku dipanggil ibu langsung masuk keruang dokter. Tidak lama setelah dokter memeriksa keadaanku, aku langsung dirujuk untuk dirawat dirumah sakit kabupaten. Saat itu ibu semakin panik melihat anak pertamanya lemah lunglai tak berdaya, usiaku masih balita namun harus merasakan ditusuk jarum infus. Kurang lebih lima hari aku benar – benar terkapar dan lima hari itu pula ibu tak pernah jauh dariku. Ibu tak tega saat melihat suster mengambil sample darah dari tubuh kecilku. Saat melihatku mulai riang kembali itulah saat terindah bagi ibu. Terima kasih ibu telah merawatku.
Tidak hanya berhenti disini, kepanikan yang kubuat masih berlanjut hingga aku duduk dibangku sekolah dasar, “Maafkan eka ibu, lagi – lagi membuatmu panik”. Mungkin karena terlalu sering bepergian jarak jauh menggunakan sepeda motor atau mungkin memang kondisi badanku yang lemah. Saat itu usiaku kurang lebih delapan tahun, dokter mendiagnosa bahwa aku terkena penyakit bronchitis. Penyakit paru – paru basah yang sering kali menyebabkanku sulit untuk bernafas. Setiap kali penyakitku kambuh, nafas bagaikan “mau putus”. Ya, aku nyaris putus asa setiap kali penyakitku kambuh, apakah hidupku masih lama lagi? Ibu yang selalu setia menggosok punggungku agar aku bisa bernafas, ibu yang selalu ada saat aku butuh sesuatu, ibu yang selalu terjaga saat aku tak bisa tidur jika sedang kambuh. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan dokter, demi kesembuhan putri tercintanya Bapak dan Ibu memutuskan agar aku dirawat jalan selama 2 tahun. Selama dua tahun hidupku tak pernah putus dari obat karena jika sehari saja aku lupa minum obat maka pengobatan harus dimulai lagi dari awal. Masa – masa yang berat yang membuatku kini paling “takut” minum obat. Saat aku hanya bisa menangis karena tak mau minum obat, dengan lembutnya ibu terus membujukku sampai aku menurut. Alhamdulillah seperti kata dokter, jika tidak ada keturunan maka penyakitku pasti akan sembuh. Karena ibu pula yang sabar merawatku, aku masih bisa “bernafas” hingga saat ini. Terima kasih ibu…^^
Ibu, aku mulai kesal denganmu…
Aku yang mulai beranjak dewasa, aku yang mulai belajar mencari jatidiri, aku yang mulai menemukan duniaku sendiri, aku merasakan ada yang beda pada diriku. Ya, sikap ibu berbeda tidak seperti ibu teman – temanku. Ibu tak selalu memberikan apa yang aku minta, uang saku-ku sangat kecil jika dibandingkan dengan teman – teman, ibu tidak mengerti apa yang aku inginkan. Aku juga ingin seperti teman – temanku, ingin punya kaos dan jam tangan yang lagi tren saat itu. Aku juga ingin nonton konser bareng teman – teman. Aku ingin dapat hadiah saat jadi juara kelas. Aku ingin ini, ingin itu dan macam – macam keinginan yang menurutku masih wajar – wajar saja. Tapi kenapa ibu sulit sekali menuruti keinginanku…
Tanggungjawabku mulai ditambah, aku harus membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah. Mencuci baju, menyetrika, menyapu, cuci piring bahkan kadang memasak nasi…aku masih ingin bermain ibu! Memang sejak aku SD kelas 6, kami sepakat tidak lagi memakai jasa pembantu rumah tangga, pekerjaan dilakukan bersama, sebagai gantinya aku dan adikku bisa mendapat tambahan uang jajan. Tapi…waktu bermaninku jadi berkurang, waktu nonton tv juga berkurang. Tak jarang aku mengeluh tapi ibu selalu sabar menghadapi keluhanku dan mengatakan bahwa ini semua demi kebaikkanku nanti.
Namun saat aku beranjak dewasa, akhirnya aku sadar bahwa engkau ingin mengajariku banyak pelajaran kehidupan sebagai bekalku kelak dimasa depan. Semuanya engkau lakukan karena engkau sangat menyayangi anak – anakmu. Hal – hal yang dulu pernah membuatku kesal, kini justru aku syukuri. Terima kasih ibu…
Pernah suatu ketika kami pulang dari rumah nenek mengendarai sepeda motor tahun 80-an, saat itu usiaku baru beranjak 3 tahun. Tiba – tiba ditengah jalan hujan deras dan ternyata kami lupa membawa jas hujan. Sejenak kami berteduh disebuah rumah di pinggir jalan, hari semakin sore dan hujanpun belum terlihat akan berhenti. Ibu sangat khawatir melihatku yang mulai kedinginan, ibu merasa bersalah karena lupa membawa jas hujan sehingga aku harus ikut hujan – hujanan. Perjalanan masih cukup jauh, meski belum reda tapi hujan sudah tidak terlalu deras. Daripada kemalaman dijalan kami memutuskan melanjutkan perjalanan. Melihatku yang hanya diam tidak merengek sedikitpun, ibu sangat khawatir. Sampai – sampai ibu “membungkusku” hingga berlapis – lapis. Ibu hanya ingin memastikan bahwa aku tidak kedinginan, tak terbayangkan seperti apa rupaku saat itu. Dari mulai jaket, selimut bayi hingga karung goni yang diberikan pemilik rumah tempat kita berteduh, rapat membungkus tubuhku.
Masih di usia tiga tahunku, saat itu hari sudah mulai malam aku mendadak muntah – muntah. Bapak dan ibu panik dan langsung membawaku ke dokter terdekat. Melihat wajahku yang pucat yang hanya diam, ibu semakin kasihan padaku. Begitu namaku dipanggil ibu langsung masuk keruang dokter. Tidak lama setelah dokter memeriksa keadaanku, aku langsung dirujuk untuk dirawat dirumah sakit kabupaten. Saat itu ibu semakin panik melihat anak pertamanya lemah lunglai tak berdaya, usiaku masih balita namun harus merasakan ditusuk jarum infus. Kurang lebih lima hari aku benar – benar terkapar dan lima hari itu pula ibu tak pernah jauh dariku. Ibu tak tega saat melihat suster mengambil sample darah dari tubuh kecilku. Saat melihatku mulai riang kembali itulah saat terindah bagi ibu. Terima kasih ibu telah merawatku.
Tidak hanya berhenti disini, kepanikan yang kubuat masih berlanjut hingga aku duduk dibangku sekolah dasar, “Maafkan eka ibu, lagi – lagi membuatmu panik”. Mungkin karena terlalu sering bepergian jarak jauh menggunakan sepeda motor atau mungkin memang kondisi badanku yang lemah. Saat itu usiaku kurang lebih delapan tahun, dokter mendiagnosa bahwa aku terkena penyakit bronchitis. Penyakit paru – paru basah yang sering kali menyebabkanku sulit untuk bernafas. Setiap kali penyakitku kambuh, nafas bagaikan “mau putus”. Ya, aku nyaris putus asa setiap kali penyakitku kambuh, apakah hidupku masih lama lagi? Ibu yang selalu setia menggosok punggungku agar aku bisa bernafas, ibu yang selalu ada saat aku butuh sesuatu, ibu yang selalu terjaga saat aku tak bisa tidur jika sedang kambuh. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan dokter, demi kesembuhan putri tercintanya Bapak dan Ibu memutuskan agar aku dirawat jalan selama 2 tahun. Selama dua tahun hidupku tak pernah putus dari obat karena jika sehari saja aku lupa minum obat maka pengobatan harus dimulai lagi dari awal. Masa – masa yang berat yang membuatku kini paling “takut” minum obat. Saat aku hanya bisa menangis karena tak mau minum obat, dengan lembutnya ibu terus membujukku sampai aku menurut. Alhamdulillah seperti kata dokter, jika tidak ada keturunan maka penyakitku pasti akan sembuh. Karena ibu pula yang sabar merawatku, aku masih bisa “bernafas” hingga saat ini. Terima kasih ibu…^^
Ibu, aku mulai kesal denganmu…
Aku yang mulai beranjak dewasa, aku yang mulai belajar mencari jatidiri, aku yang mulai menemukan duniaku sendiri, aku merasakan ada yang beda pada diriku. Ya, sikap ibu berbeda tidak seperti ibu teman – temanku. Ibu tak selalu memberikan apa yang aku minta, uang saku-ku sangat kecil jika dibandingkan dengan teman – teman, ibu tidak mengerti apa yang aku inginkan. Aku juga ingin seperti teman – temanku, ingin punya kaos dan jam tangan yang lagi tren saat itu. Aku juga ingin nonton konser bareng teman – teman. Aku ingin dapat hadiah saat jadi juara kelas. Aku ingin ini, ingin itu dan macam – macam keinginan yang menurutku masih wajar – wajar saja. Tapi kenapa ibu sulit sekali menuruti keinginanku…
Tanggungjawabku mulai ditambah, aku harus membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah. Mencuci baju, menyetrika, menyapu, cuci piring bahkan kadang memasak nasi…aku masih ingin bermain ibu! Memang sejak aku SD kelas 6, kami sepakat tidak lagi memakai jasa pembantu rumah tangga, pekerjaan dilakukan bersama, sebagai gantinya aku dan adikku bisa mendapat tambahan uang jajan. Tapi…waktu bermaninku jadi berkurang, waktu nonton tv juga berkurang. Tak jarang aku mengeluh tapi ibu selalu sabar menghadapi keluhanku dan mengatakan bahwa ini semua demi kebaikkanku nanti.
Namun saat aku beranjak dewasa, akhirnya aku sadar bahwa engkau ingin mengajariku banyak pelajaran kehidupan sebagai bekalku kelak dimasa depan. Semuanya engkau lakukan karena engkau sangat menyayangi anak – anakmu. Hal – hal yang dulu pernah membuatku kesal, kini justru aku syukuri. Terima kasih ibu…
Sekelumit Aku dan ibuku (part 1)
Kasih ibu
Kepada beta
Tak terhingga
Sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
Menyinari dunia
Malaikat itu bernama “Ibu”
Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. “Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?".
Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu. Malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu."
Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku...."
Tuhanpun kembali menjawab. "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu..."
~Author Unknown~
(Dikutip dari sebuah catatan di internet)
Beruntung aku dilahirkan dari rahimnya, beruntung aku diberi malaikat seperti dia. Akulah buah perjuangannya antara hidup dan mati, tangisku adalah senyum bahagia baginya. Sejak saat itulah dia berjanji akan memberikan seluruh hidupnya untukku, sejak saat itulah cinta dan kasih sayangnya terus mengalir didalam darahku. Cinta terindah sepanjang zaman, cinta seorang ibu pada anaknya.
Terlahir dengan berat 2,7 kg badanku memang sangat kecil. Meski tidak melalui operasi kelahiranku yang berjalan normal tetap harus menggunakan “alat bantu” yang mengharuskan proses kelahiran dipindahkan dari puskesmas ke rumah sakit. Aku tak bisa membayangkan bagaimana rasanya ibu menahan rasa sakit yang ber jam – jam saat akan melahirkanku. Menurut dokter, melihat proses kelahiranku kemungkinan jika tidak lemah fisik maka aku akan mengalami lemah mental. Mungkin itulah yang membuat kedua orang tuaku terlalu khawatir, terlebih ibu sehingga setiap perkembanganku tak pernah luput dari perhatian ibu. Allah memang sangat sayang padaku karena telah memberiku “malaikat terbaik” yaitu ibuku.
Terima kasih ibu telah mengajariku…
Saat aku mulai belajar hal – hal baru, ibu adalah sekolah pertama bagiku. Dengan sabar dan telaten ibu mengajariku banyak hal. Setiap melihatku bisa melakukan satu hal baru adalah saat - saat paling berharga buat ibu. Saat – saat itulah yang paling dinantikan, melihat perkembanganku yang semakin baik.
Ketika aku mulai belajar berjalan dan kadang terjatuh, aku berusaha merayap dan berjalan lagi namun ku terjatuh lagi tapi ibu selalu ada disampingku seraya berkata
"Selangkah lagi sayang....ayo selangkah lagi sayang…” hingga akhirnya akupun bisa berjalan bahkan berlari menghampirinya yang siap memelukku.
Saat aku berhasil melakukan sesuatu ibu selalu memujiku “Anak ibu memang pinter…” dan akupun tersenyum. Ibu tak pernah marah saat aku mulai rewel dan tak mau melakukan perintahnya, justru kata – kata lembut yang keluar dari mulutnya.
Kini saat kubisa berjalan, berlari dan melakukan banyak hal sendiri, justru terlalu sering aku meninggalkannya disaat ibu membutuhkanku disampingnya. Ibu ingin aku mengantarnya berbelanja tetapi hanya kata maaf yang kuberi karena begitu banyak kesibukan yang menyita. Ibu ingin sejenak mengobrol denganku tapi lagi – lagi hanya kata maaf yang bisa menemani karena aku sudah ada janji rapat dikantor.
Kepada beta
Tak terhingga
Sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
Menyinari dunia
Malaikat itu bernama “Ibu”
Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. “Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?".
Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu. Malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu."
Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku...."
Tuhanpun kembali menjawab. "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu..."
~Author Unknown~
(Dikutip dari sebuah catatan di internet)
Beruntung aku dilahirkan dari rahimnya, beruntung aku diberi malaikat seperti dia. Akulah buah perjuangannya antara hidup dan mati, tangisku adalah senyum bahagia baginya. Sejak saat itulah dia berjanji akan memberikan seluruh hidupnya untukku, sejak saat itulah cinta dan kasih sayangnya terus mengalir didalam darahku. Cinta terindah sepanjang zaman, cinta seorang ibu pada anaknya.
Terlahir dengan berat 2,7 kg badanku memang sangat kecil. Meski tidak melalui operasi kelahiranku yang berjalan normal tetap harus menggunakan “alat bantu” yang mengharuskan proses kelahiran dipindahkan dari puskesmas ke rumah sakit. Aku tak bisa membayangkan bagaimana rasanya ibu menahan rasa sakit yang ber jam – jam saat akan melahirkanku. Menurut dokter, melihat proses kelahiranku kemungkinan jika tidak lemah fisik maka aku akan mengalami lemah mental. Mungkin itulah yang membuat kedua orang tuaku terlalu khawatir, terlebih ibu sehingga setiap perkembanganku tak pernah luput dari perhatian ibu. Allah memang sangat sayang padaku karena telah memberiku “malaikat terbaik” yaitu ibuku.
Terima kasih ibu telah mengajariku…
Saat aku mulai belajar hal – hal baru, ibu adalah sekolah pertama bagiku. Dengan sabar dan telaten ibu mengajariku banyak hal. Setiap melihatku bisa melakukan satu hal baru adalah saat - saat paling berharga buat ibu. Saat – saat itulah yang paling dinantikan, melihat perkembanganku yang semakin baik.
Ketika aku mulai belajar berjalan dan kadang terjatuh, aku berusaha merayap dan berjalan lagi namun ku terjatuh lagi tapi ibu selalu ada disampingku seraya berkata
"Selangkah lagi sayang....ayo selangkah lagi sayang…” hingga akhirnya akupun bisa berjalan bahkan berlari menghampirinya yang siap memelukku.
Saat aku berhasil melakukan sesuatu ibu selalu memujiku “Anak ibu memang pinter…” dan akupun tersenyum. Ibu tak pernah marah saat aku mulai rewel dan tak mau melakukan perintahnya, justru kata – kata lembut yang keluar dari mulutnya.
Kini saat kubisa berjalan, berlari dan melakukan banyak hal sendiri, justru terlalu sering aku meninggalkannya disaat ibu membutuhkanku disampingnya. Ibu ingin aku mengantarnya berbelanja tetapi hanya kata maaf yang kuberi karena begitu banyak kesibukan yang menyita. Ibu ingin sejenak mengobrol denganku tapi lagi – lagi hanya kata maaf yang bisa menemani karena aku sudah ada janji rapat dikantor.
Sabtu, 05 Desember 2009
Aku kehilangan hidupku...
5 Desember 2009
Mengapa aku harus kehilangan semuanya setelah semua yang aku susun selama bertahun - tahun?
Tak pernah terpikirkan ini akan terjadi begitu saja disaat aku membutuhkan semua yang telah aku simpan selama ini.
Hampir separuh hidupku hilang, hilang begitu saja tanpa bisa aku kembalikan lagi. Berbagai cara sudah aku coba untuk mengembalikannya tapi apa hasilnya? NIHIL!
Sepertinya kini aku harus kembali memulainya dari nol, benar - benar dari nol. Untuk mengumpulkan kembali yang tersisa dari hidupku. Entah apakah ini kesalahanku atau ketidaksengajaan yang fatal, yang pasti aku sangat kehilangan kehilangan "my life".
Ya "my life", folder catatan perjalanan hidupku selama ini. Catatan hampir seluruh kisah suka dan duka yang telah aku jalani hingga detik ini. Folder sejarah hidupku yang sengaja mulai aku rintis beberapa tahun silam. Folder itu tiba - tiba raib begitu saja dari hardiskku tanpa permisi. Beberapa software recovery telah dicoba namun tetap nihil, hanya foldernya yang kembali namun catatan - catatan itu tetap hilang. Hiks...hiks...
Aku masih ingat dengan jelas kapan terakhir kali aku membukanya. Namun beberapa hari kemudian semuanya telah hilang begitu saja. Semuanya benar - benar tiba - tiba tapi seperti telah diatur sedemikian rupa oleh-Nya. Deretan peristiwa yang terjadi bersamaan dengan hilangnya folder itu seperti saling berkaitan dan teratur rapih. Disaat sebuah moment yang membuatku ingin membuka kembali "my life" justru saat itulah aku kehilangan "my life". Mungkin Allah menginginkanku untuk membuka lembaran baru hidupku.
Kini "my life" telah lahir kembali dengan mimpi dan harapan yang lebih baik dan semoga akan senantiasa menyimpan kisah - kisah yang lebih baik pula dari hidupku (my life) sebelumnya. Biarlah semua yang telah berlalu jadi sejarah dalam hidupku, kini saatnya kususun kembali lembaran - lembaran baru dalam hidupku (my life). Setidaknya masih ada sedikit catatan yang tersisa di blog-ku.
Semoga ku tak akan kehilangan hidupku lagi...^^
Mengapa aku harus kehilangan semuanya setelah semua yang aku susun selama bertahun - tahun?
Tak pernah terpikirkan ini akan terjadi begitu saja disaat aku membutuhkan semua yang telah aku simpan selama ini.
Hampir separuh hidupku hilang, hilang begitu saja tanpa bisa aku kembalikan lagi. Berbagai cara sudah aku coba untuk mengembalikannya tapi apa hasilnya? NIHIL!
Sepertinya kini aku harus kembali memulainya dari nol, benar - benar dari nol. Untuk mengumpulkan kembali yang tersisa dari hidupku. Entah apakah ini kesalahanku atau ketidaksengajaan yang fatal, yang pasti aku sangat kehilangan kehilangan "my life".
Ya "my life", folder catatan perjalanan hidupku selama ini. Catatan hampir seluruh kisah suka dan duka yang telah aku jalani hingga detik ini. Folder sejarah hidupku yang sengaja mulai aku rintis beberapa tahun silam. Folder itu tiba - tiba raib begitu saja dari hardiskku tanpa permisi. Beberapa software recovery telah dicoba namun tetap nihil, hanya foldernya yang kembali namun catatan - catatan itu tetap hilang. Hiks...hiks...
Aku masih ingat dengan jelas kapan terakhir kali aku membukanya. Namun beberapa hari kemudian semuanya telah hilang begitu saja. Semuanya benar - benar tiba - tiba tapi seperti telah diatur sedemikian rupa oleh-Nya. Deretan peristiwa yang terjadi bersamaan dengan hilangnya folder itu seperti saling berkaitan dan teratur rapih. Disaat sebuah moment yang membuatku ingin membuka kembali "my life" justru saat itulah aku kehilangan "my life". Mungkin Allah menginginkanku untuk membuka lembaran baru hidupku.
Kini "my life" telah lahir kembali dengan mimpi dan harapan yang lebih baik dan semoga akan senantiasa menyimpan kisah - kisah yang lebih baik pula dari hidupku (my life) sebelumnya. Biarlah semua yang telah berlalu jadi sejarah dalam hidupku, kini saatnya kususun kembali lembaran - lembaran baru dalam hidupku (my life). Setidaknya masih ada sedikit catatan yang tersisa di blog-ku.
Semoga ku tak akan kehilangan hidupku lagi...^^
Kamis, 03 Desember 2009
JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!
Aku ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat (kalau boleh sih) tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim)....bgini:
Wanita adalah makhluk yang "sempit akal" mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tetapi itulah fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Namun, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) namun suka karena diperhatikan "lebih".
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta'aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan. Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: ta'aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan bagi laki-laki baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu! Ada beda persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan". Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah! Antum memang bukan Mush'ab. Antum juga tak se-kualitas Yusuf as. Tetapi antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa!
********************
NASEHAT UNTUK DIRI SAYA PRIBADI...^^
saudariku....sahabatku...ukhti muslimah....,,,,
sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan sekedar perkiraan..."hmm..siapa tau cocok...""hmm...siapa tau jodoh...""siapa tau..."siapa tau...'atau bahkan..." Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"astaghfirullah....
sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!
bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????
bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut...bagaiaman mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci...suatu ikatan yang mahal harganya...sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja...siapa saja yang mau...siapa saja yang ada...atau sebuah iseng-iseng berhadiah...???????????????
dengan perkataan..."coba ah...sama dia...siapa tau...hehehe..???????!!!!!!!?????????"
TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU....!!!!!!!TAARUF ITU SUNGGUH SUCI...!!!sebuah komitmen awal... sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya...saya bukan siapa siapa...bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini....
tapi...sungguh miris hati saya ketika melihat realita...taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran...!!!akhibatnya...??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran...???lalu...??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut Islami..."????????
jika pacaran yang dibicarakan adalah...(hmm..mungkin ..^^)"sayang...ketemuan yuk..."
jika taaruf..."ukhty...sholat tahajud dulu...??????????"
jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan"sayang...aku cinta kamu..."
taaruf ...??"ukhty...sungguh hati ini mencintaimu karena Allah...????"
sms-sms penuh perhatian...tiap hari...tiap jam...telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari...chatting..???YANG DIBICARAKAN...??????? hmm..tidak jauh beda tiap hari...!!!
kiranya semuanya telah tau...bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki...
namun...saya wanita...dan ukhti pun wanita...tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita...mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata..."iih...iseng bgt sih...""nyebelin...""ganjen...""TP TP...""ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas.." TAPI....kita semua juga tau.... cinta itu tumbuh karena terbiasa...
terbiasa dekat...
terbiasa ada...
terbiasa bersama...
terbiasa berantem..hhe..^^
terbiasa saling menyapa...
terbiasa diberi perhatian...
terbiasa saling mengobrol...hmm...
cinta itu teramat bening...saat ini tiada apapun...namun perlahan...tanpa kita sadari...dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita...awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya...terganggu oleh sms-sms isengnya....terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya....
namun...tanpa kita sadari...saat ia tiada...saat sms tak kunjung tiba...saat telepon tak berdering lama....????akan ada perasaan kehilangan....setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya...setiap saat melongok ke komputer...menunggu onlinenya.....
dan itukah...??? itukah saudariku....??? yang dinamakan dengan..."MENCINTAI KARENA ALLAH...???"itukah...????itukah....?????????
ya akhi...para ikhwan....sungguh hati wanita ini lemah....hati wanita itu mudah terjangkiti virus....
dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta...bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu...menginnginkan adanya kebersamaan...merindukan adanya kasih yang tanpa akhir...sementara....KITA BELUM HALAL....!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL....!!!!!!
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu...???sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu...???sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu...??? mulai berharap padamu...???
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!
ya akhi....ikhwan...calon pemimpin kami di masa depan....jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu...???bersembunyi dibalik HPmu...???bersembunyi dalam kata-katamu...????????
kita sudah lelah dengan semua itu...sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE...yang hanya berani di dunia maya...yang hanya berani di dunia sms...
dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok....
jika engkau memang sungguh serius...DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI...!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG...!! DIHADAPAN KAMI...!!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG....!!!!
kami wanita ingin pemimpin yang berani....kami wanita yang ingin menjaga diri...kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu...janji gombal....kami wanita yang ingin laki-laki yang halal.....DENGARLAH AKHI...KAMI WANITA YANG BERBEDA...!!!!!!
PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN....DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!!!
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….
ATAS NAMA TAARUF...???
MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA..." mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."maka...wanita akan menjawab..
suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami...akan kami layani kebutuhannya....akan kami tunggu kehadirannya...akan kami berikan jiwa kami...raga kami....bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami...meski hanya dalam rangka taaruf...??
suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami...penjaga kami...pelindung kami...bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan...meski hanya sebatas tukaran biodata..??
mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga...ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami....bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata..."baik saya setuju...taarufan..."
ya akhi....saudaraku...para ikhwan....JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!
Aku merasa tak pantas mengatakan bahwa aku adalah wanita berbeda.........Tetapi aku ingin belajar.... aku juga ingin menjadi salah satu wanita khusus tersebut...Wanita yg diperuntukkan bagi lelaki yang baik.... Lelaki ahli syurga....Meski seringkali jatuh, aku ingin mencoba untuk bangkit lagi, mencoba lagi......Meski aku berkali2 gagal, namun aku ingin meraihnya...Aku ingin meraihnya...............
Sumber: http://nhiyaa.multiply.com/journal/item/158/taaruf...pacaran_dalam_islam_co-pas
Wanita adalah makhluk yang "sempit akal" mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tetapi itulah fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Namun, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) namun suka karena diperhatikan "lebih".
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta'aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan. Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: ta'aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan bagi laki-laki baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu! Ada beda persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan". Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah! Antum memang bukan Mush'ab. Antum juga tak se-kualitas Yusuf as. Tetapi antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa!
********************
NASEHAT UNTUK DIRI SAYA PRIBADI...^^
saudariku....sahabatku...ukhti muslimah....,,,,
sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan sekedar perkiraan..."hmm..siapa tau cocok...""hmm...siapa tau jodoh...""siapa tau..."siapa tau...'atau bahkan..." Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"astaghfirullah....
sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!
bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????
bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut...bagaiaman mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci...suatu ikatan yang mahal harganya...sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja...siapa saja yang mau...siapa saja yang ada...atau sebuah iseng-iseng berhadiah...???????????????
dengan perkataan..."coba ah...sama dia...siapa tau...hehehe..???????!!!!!!!?????????"
TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU....!!!!!!!TAARUF ITU SUNGGUH SUCI...!!!sebuah komitmen awal... sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya...saya bukan siapa siapa...bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini....
tapi...sungguh miris hati saya ketika melihat realita...taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran...!!!akhibatnya...??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran...???lalu...??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut Islami..."????????
jika pacaran yang dibicarakan adalah...(hmm..mungkin ..^^)"sayang...ketemuan yuk..."
jika taaruf..."ukhty...sholat tahajud dulu...??????????"
jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan"sayang...aku cinta kamu..."
taaruf ...??"ukhty...sungguh hati ini mencintaimu karena Allah...????"
sms-sms penuh perhatian...tiap hari...tiap jam...telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari...chatting..???YANG DIBICARAKAN...??????? hmm..tidak jauh beda tiap hari...!!!
kiranya semuanya telah tau...bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki...
namun...saya wanita...dan ukhti pun wanita...tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita...mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata..."iih...iseng bgt sih...""nyebelin...""ganjen...""TP TP...""ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas.." TAPI....kita semua juga tau.... cinta itu tumbuh karena terbiasa...
terbiasa dekat...
terbiasa ada...
terbiasa bersama...
terbiasa berantem..hhe..^^
terbiasa saling menyapa...
terbiasa diberi perhatian...
terbiasa saling mengobrol...hmm...
cinta itu teramat bening...saat ini tiada apapun...namun perlahan...tanpa kita sadari...dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita...awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya...terganggu oleh sms-sms isengnya....terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya....
namun...tanpa kita sadari...saat ia tiada...saat sms tak kunjung tiba...saat telepon tak berdering lama....????akan ada perasaan kehilangan....setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya...setiap saat melongok ke komputer...menunggu onlinenya.....
dan itukah...??? itukah saudariku....??? yang dinamakan dengan..."MENCINTAI KARENA ALLAH...???"itukah...????itukah....?????????
ya akhi...para ikhwan....sungguh hati wanita ini lemah....hati wanita itu mudah terjangkiti virus....
dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta...bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu...menginnginkan adanya kebersamaan...merindukan adanya kasih yang tanpa akhir...sementara....KITA BELUM HALAL....!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL....!!!!!!
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu...???sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu...???sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu...??? mulai berharap padamu...???
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!
ya akhi....ikhwan...calon pemimpin kami di masa depan....jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu...???bersembunyi dibalik HPmu...???bersembunyi dalam kata-katamu...????????
kita sudah lelah dengan semua itu...sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE...yang hanya berani di dunia maya...yang hanya berani di dunia sms...
dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok....
jika engkau memang sungguh serius...DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI...!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG...!! DIHADAPAN KAMI...!!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG....!!!!
kami wanita ingin pemimpin yang berani....kami wanita yang ingin menjaga diri...kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu...janji gombal....kami wanita yang ingin laki-laki yang halal.....DENGARLAH AKHI...KAMI WANITA YANG BERBEDA...!!!!!!
PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN....DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!!!
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….
ATAS NAMA TAARUF...???
MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA..." mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."maka...wanita akan menjawab..
suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami...akan kami layani kebutuhannya....akan kami tunggu kehadirannya...akan kami berikan jiwa kami...raga kami....bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami...meski hanya dalam rangka taaruf...??
suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami...penjaga kami...pelindung kami...bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan...meski hanya sebatas tukaran biodata..??
mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga...ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami....bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata..."baik saya setuju...taarufan..."
ya akhi....saudaraku...para ikhwan....JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!
Aku merasa tak pantas mengatakan bahwa aku adalah wanita berbeda.........Tetapi aku ingin belajar.... aku juga ingin menjadi salah satu wanita khusus tersebut...Wanita yg diperuntukkan bagi lelaki yang baik.... Lelaki ahli syurga....Meski seringkali jatuh, aku ingin mencoba untuk bangkit lagi, mencoba lagi......Meski aku berkali2 gagal, namun aku ingin meraihnya...Aku ingin meraihnya...............
Sumber: http://nhiyaa.multiply.com/journal/item/158/taaruf...pacaran_dalam_islam_co-pas
Langganan:
Postingan (Atom)
Get Well Soon My Sweety
Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...
-
Lewat dia, saya belajar Dulu Saya mengenal dekat, seor...
-
Assalamu'alaiukum... Alhamdulillah hari ini bisa sempet ngeblog lagi setelah off beberapa pekan. Sebenernya cuma ingin sedikit berba...