Banyak jalan menuju roma...pepatah yang mungkin sudah tak asing lagi ditelinga kita. Dan apa yang akan sedikit saya bagi ini masih berkaitan denga pepatah tersebut. sebenarnya sudah lama ingin menuliskan ini namun akhirnya baru malam ini jari-jari saya mau bergerak di atas tuts keyboard.
Sejak beberapa pekan yang lalu sebuah jembatan yang merupakan jalur utama di desa saya sedang mengalami perbaikan total sehingga jalur tersebut harus benar-benar ditutup. Awalnya yang saya tahu hanya satu hanya satu jalur alternatif yang biasa saya lalui selama perbaikan jembatan. Namun kini akhirnya saya benar-benar tahu ada 3 jalur alternatif yang bisa saya lalui untuk menuju ke kantor setiap harinya, sebenarnya tak hanya tiga namun tiga jalur ini yang merupakan jalur tercepat dari semua jalur yang mungkin dilalui. Alternatif pertama adalah melalui sebuah jalan yang membelah pedesaan dan lumayan berliku-liku karena terlalu banyak tikungan. Kondisi jalan lumayan meski tidak sepenuhnya halus namun waktu dan energi yang dibutuhkan lebih banyak alias lebih lama untuk tiba di kantor. Alternatif kedua adalah sebuah jalan baru yang membelah sawah dan kebun tebu, jalan ini memang belum resmi dibuka karena memang belum selesai pengerjaannya. Kondisi jalan sebagian halus namun selebihnya halus bergelombang dan juga masih berbatu kerikil sehingga harus ekstra hati-hati, selain itu kondisi tanah yang kering membuat jalanan ini debunya lumayan juga mengganggu mata dan hidung saya. Alternatif ketiga adalah jalur terpendek yang baru berani saya coba beberapa hari yang lalu karena memang butuh keberanian dan amat sangat ekstra hati-hati. Jalan tersebut merupakan jalur yang dibuat diatas saluran air disebelah jembatan yang sedang diperbaiki, jalur itu dibuat oleh beberapa penduduk sekitar dari anyaman bambu yang disusun menjadi sebuah jalan. Untuk melalui jalan ini para pengendara harus membayar seribu rupiah kepada para "petugas" yang mengatur lalu lintas di atas sasak (nama jalur tersebut). Jadi banyak jalan menuju kantor saya, tinggal pilih mau lewat yang mana semua ada resikonya dan juga keuntungannya.
Seperti itu juga hidup, sebenarnya banyak jalan yang bisa kita tempuh untuk sampai pada sesuatu yang kita impikan, pada sesuatu yang kita inginkan. Ada jalan yang mudah dan kilat, ada jalan yang berliku dan panjang, ada yang jalannya cepat namun medan yang harus dilalui cukup sulit dan ada juga yang jalannya panjang namun semulus jalan tol. Mungkin pilihan pertama sudah pasti yang diinginkan sebagian besar dari kita, jalan yang mudah namun kilat alias kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cepat dan mudah.
Bersyukurlah jika diantara teman-teman hingga detik ini masih diberi jalan yang mudah dan cepat untuk meraih sesuatu, semoga itu menjadikan kita lebih banyak dan banyak lagi bersyukur. Lalu bagaimana dengan kita yang harus melalui jalan yang panjang dan berliku untuk memperoleh mimpinya dan mendapatkan apa yang diinginkannya? Tetaplah bersyukur! Dari jalan yang panjang itu Allah ingin kita belajar lebih banyak, dari jalan yang sulit itu Allah ingin kita dapat memetik nilai-nilai kehidupan yang berharga. Kita semua dihadapkan pada banyak pilihan jalan hidup yang terkadang sadar atau tidak yang nampak dihadapan kita hanya ada satu jalan, memang dari banyak pilihan itu kita harus memutuskan jalan mana yang akan kita pilih. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi sepanjang perjalanan itu, siapa yang kita temui disepanjang perjalanan itu dan apa yang akan kita dapat diujung jalan nanti apakah sesuai dengan yang kita impikan atau justru jauh dari yang kita inginkan?
Jalan manapun yang kita pilih saat ini semoga adalah jalan terbaik yang Allah swt tunjukkan untuk kita, jalan yang akan
membawa kita pada impian-impian kita, jalan yang akan membawa kita pada keridhoan-Nya. Persiapkan diri untuk berbagai macam resiko yang mungkin terjadi dan siapkan juga menerima "doorprize" dari-Nya disepanjang jalan yang sedang kita lalui ini. Dan pada akhirnya banyak jalan yang bisa kita tempuh menuju tempat akhir kita (kampung akhirat). Ada jalur cepat atau jalur lambat, ada jalur yang aman-aman saja dan mudah dilalui namun ada juga jalur yang sulit serta penuh resiko. Jalur manapun yang kita pilih semoga tujuan kita masih sama yaitu kita bisa dikumpulkan kembali di Firdaus-Nya. Amin
*) Sebuah renungan kecil saat jiwa lelah meniti langkah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Get Well Soon My Sweety
Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...
-
Lewat dia, saya belajar Dulu Saya mengenal dekat, seor...
-
Assalamu'alaiukum... Alhamdulillah hari ini bisa sempet ngeblog lagi setelah off beberapa pekan. Sebenernya cuma ingin sedikit berba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar