Sebelumnya mumpung masih dalam bulan Syawal saya sekeluarga ingin mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin, Semoga kita semua kembali menjadi manusia yang fitri (kembali ke fitrah)....
Sebenarnya catatan ini sudah terancang lama dipikiran saya namun baru pada kesempatan ini bisa tertuang juga lewat tulisan di Blog ini. Saat kita masih single dulu tentunya pernah membayangkan dengan siapa kita ingin menikah, entah dengan pacar kita saat itu (bagi yang pacaran) atau dengan siapapun yang kita impikan bisa jadi pendamping hidup kita. Wajah-wajah itu setidaknya pernah mampir dipikiran kita atau hanya lewat sekilas tapi yang pasti wajah itu sudah tergambar jelas karena memang sosoknya sudah ada.
Kini, setelah kita menikah baik dengan orang yang kita mimpikan atau dengan siapapun yang insyaallah itu adalah jodoh terbaik yang sudah Allah pilihkan untuk kita,apakah kita pernah membayangkan wajah yang akhirnya hadir diantara kita dan pasangan? Yup! Wajah anak kita
Beberapa waktu yang lalu setelah Disti tidur dan saya memandangi wajahnya, lagi-lagi beribu rasa syukur memenuhi rongga dadaku. Melihat Disti yang kini sudah menginjak usia 1,5 tahun dan tumbuh menjadi gadis kecilku yang cantik, lincah dan cerdas sungguh tak pernah terbayangkan sebelumnya karunia indah ini. Dulu saat keinginan untuk segera membangun rumah tangga itu hadir yang ada dalam pikiran saya adalah dengan siapa saya akan menikah, siapa jodoh yang telah Allah siapkan untk saya... Beberapa wajah sempat mampir dipikiranku diakah? atau diakah? Jika diingat-ingat sekarang sungguh waktu yang terbuang sia-sia untuk sekedar membayangkan wajah calon pasangan kita. *jadi inget jaman galau dulu :D
Setelah menikah maka terjawab sudah seperti apa wajah pasangan kita :) dan apakah aku pernah membayangkan wajah anak kami kelak? Alhamdulillah kami tidak terlalu lama menunggu, dua bulan setelah menikah aku langsung dinyatakan positif hamil. Aku mulai membayangkan bagaimana wajah anak kami kelak setelah kehamilanku memasuki trimester 3. Saat kandungan mulai mendekati bulan-bulan akhir dan menanti detik-detik kelahiran, saya makin penasaran seperti apa wajah anak kami. Dan wajah itu memang tak bisa terbayangkan.
Kini wajah itu telah 1,5 tahun mengisi hari-hari kami, hari-hari yang jadi lebih berwarna, hari-hari yang lebih ceria, hari-hari yang kini selalu dipenuhi harapan untuk bisa selalu menghadirkan senyum diwajah buah hati kami. Wajah yang kini membuat kami tak pernah berhenti bersyukur dengan terus berharap semoga saya dan suami bisa menjaga amanah ini dan mampu mempertanggungjwabkannya kelak saat kami menghadap-Nya.
Tetap sehat ya Disti sayang, semoga kelak menjadi anak yang salehah, berbakti kepada kedua orang tua, bermanfaat bagi sesama dan menjadi kebanggaan kedua orang tuanya. Oh ya semoaga kelak menjadi malan tak terputus bagi kami kedua orang tuanya. Aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar