Alhamdulillah saat tulisan ini rilis artinya kepalaku sudah tak seringan beberapa hari kebelakang kemarin, mungkin aku butuh lebih banyak makan coklat wkwkwk...
Awalnya Sabtu, 23 Maret 2019 lalu aku bangun pagi tak seperti biasanya. Badan ini rasanya seperti habis 'digebugin' orang padahal sebelumnya aku tak melakukan aktivitas berat atau semacamnya. Dengan kondisi badan yang sudah mulai tak karuan aku harus tetap antar jemput Kakak ke sekolah dan tentunya bersama adiknya karena hari Sabtu adalah jatahnya kami bertiga. Semakin siang badanku semakin tak karuan dan akhirnya sore aku putuskan untuk periksa ke dokter keluarga sesuai faskes di bpjsku (cari yang gretong gitu lho). Syukur anak-anak mau ditinggal bersama eyangnya jadi aku cukup menjaga diriku saja yang rasanya makin tak karuan.
Minggu pagi kondisiku sudah agak mendingan namun ternyata menjelang petang badanku rasanya seperti meriang ditambah flu menyerang, alhasil Senin pagi terpaksa harus ijin tak masuk kantor. Obat dari dokter masih terus kulanjutkan namun badan masih belum juga merespon dengan baik. Senin sore aku hanya meringkuk sepenjang hari di kasur. Oh ya sejak minggu sore aku dan anak-anak memang minta ijin untuk menginap di rumah ortu karena aku takut kondisiku yang sedang tidak stabil ini tidak bisa menjaga anak-anak full disaat suami tidak di rumah. Melihat kondisiku suami menyarankan untuk periksa ke dokter lain untuk memastikan kondisiku.
Alhamdulillah ternyata Selasa pagi aku merasa sedikit lebih baik dan memutuskan masuk kantor. Sebelum berangkat aku sempatkan mampir ke rumah untuk memberitahu suami bahwa tidak jadi ke dokter lagi, namun ternyata eh pak suami sekarang yang giliran badannya kayak pegel semua (waduh kok gantian gini). Tapi suami bilang tidak apa2 nanti cukup minum obat yang ada di rumah. Siang saat istirahat kantor dan seperti biasa aku jemput Si Kakak dan maksi di rumah ibu eh giliran anak-anak badannya agak demam. Feelingku mulai kacau, kondisiku belum fit eh sekarang suami dan anak-anak menyusul.
Semalaman aku terjaga dengan kondisi anak-anak yang demamnya naik turun, turunnya dikit eh naik lagi. Akhirnya kuputuskan untuk membawa Si Kakak dan adiknya ke dokter anak terlebih baru bulan kemarin adiknya dirawat di rumah sakit. Pulang dari dokter spesialis anak badanku kembali tidak karuan dan terpaksa kembali ijin tidak masuk kantor. Masya Allah nikmatnya, sakit pun berjamaah. Dan emak yang harus pura-pura sehat duluan terlebih disaat anak-anak butuh pelukan dan sentuhan bundanya.
Meski hari ini kami belum sepenuhnya sembuh namun melihat anak-anak sudah kembali tersenyum rasanya jadi imun booster untuk segera lekas sembuh. Apalagi melihat Si Kakak yang meski dalam keadaan demam masih ngotot minta tetap berangkat sekolah dan tpq walau dokter sudah coba menjelaskan agar sebaiknya istirahat di rumah dulu selama tiga hari kedepan namun dia tak mau tau. Bunda hingga kehabisan akal menahan semangat sekolahmu nak
Hingga tadi pagi kepala rasanya masih seperti mengambang namun setelah googling aku kepikiran apakah kadar gulaku yang rendah okelah tadi siang saat pulang aku coba habiskan sisa coklat di kulkas dan apa yang bisa masuk mulut coba ku telan dan sepertinya ini sudah agak mending.
Bersyukur sekali masih ada kedua orang tua yang masih bersedia kami repotkan, yang mau membantu kami di saat-saat tak terduga seperti ini. Semoga kedepannya Allah selalu melimpahkan kesehatan pada kami semua. Aamiin.