Sesuai janji saya di catatan sebelumnya, dicatatan kali ini akan dijelaskan langkah-langkah bagaimana kita memaafkan. Berikut ini ada enam tahap pemaafan yang bisa kita lakukan:
- Mengakui, mengakui bahwa kita pernah kecewa, kita pernah terluka, kita pernah merasa tersakiti tapi kita yakin bahwa kita bisa sembuh. Mengakui bahwa kita pernah terluka bukanlah merupakan kelemahan melainkan sebuah keberanian. Berani jujur pada diri sendiri bahwa ada luka yang kita miliki tapi kita inginmenyembuhkan luka itu.
- Menyadari, menyadari emosi yang kita rasakan. Kita merasa marah, sedih, kecewa dan aneka emosi negatif lainnya itu semua manusiawi. Dengan berusaha menyadari emosi yang kita rasakan kita belajar memahami diri sendiri tanpa menyalahkan diri sendiri. Biarkan diri kita merasakan emosi-emosi itu rasa sakitnya, rasa sedihnya, rasa kecewanya. Jangan menghindar dan berkata seolah kita tidak apa-apa.
- Menerima, menerima disini bukan membenarkan melainkan mengakui realitas dan membuka ketenangan batin. Kita tidak bisa mengubah masa lalu tapi kita masih bisa mengubah cara pandang kita terhadap masa lalu tersebut. Kita tidak membenarkan ataupun menormalisasi semua tindakan yang menyebabkan luka tersebut tapi kita berusaha menerima rasa yang ditimbulkan sepahit apapun itu.
- Mengalirkan, bagaimana kita mengalirkan emosi yang kita rasakan dengan sehat. Banyak cara yang bisa ditempuh antara lain yang sudah sering saya lakukan selama ini yaitu dengan menulis atau istilah yang sedang tren yaitu journaling. Bisa juga dengancurhat pada orang yang bisa dipercaya, ini harus benar-benardiperhatikan jangan sampai kita bercerita pada orang yang salah yang justru bisa memperparah emosi bukan mengalirkan emosi. Berdoa dan bermunajat, sebagai seorang muslim kita bisa manfaatkan sholat malam minimal sholat lima waktu untuk benar-benar bermunajat kepada Allah SWT pemilik atas segala takdir yang terjadi di muka bumi. Bahwa semua peristiwa yang terjadi semuanya sudah atas kehendak dan ijin-Nya. Dengan kata lain Allah menurunkan ujian itu, membiarkan kita merasakan luka itu karena Allah yakin kita mampu jadi kitapun harus yakin bahwa kita bisa melewati semua ujian itu. Biarkan semua emosi yang sedang kita rasakan mengalir untuk membersihkan hati.
- Memaafkan, dengan ini kita memutuskan secara sadar untuk melepaskan dendam. Kita memaafkan bukan berarti kita kalah melainkan memilih bebas dari masa lalu. Camkan dalam hati "Aku memilih damai bukan dendam, aku memilih bebas bukan luka". Maafkan semua yang pernah membuat kita terluka bukan untuk mereka tapi untuk kebaikan diri kita.
- Menemukan cahaya, cahaya muncul saat hati lapang dan penuh kedamaian. Saya pribadi yakin bahwa setiap luka menyimpan pelajaran tentang kekuatan, cinta, kasih dan makna spiritual. Tidak ada satupun peristiwa yang terjadi melainkan ada maksud Tuhan yang ingin disampaikan. Seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah tidak menguji hamba-Nya di luar kesanggupan, jadi seperih apapun luka itu seberat apapun ujian itu kita pasti sanggup dan bisa melaluinya.
Kembali lagi seperti yang saya katakan pada catatan sebalumnya bahwa memafkan bukan tujuan instan melainkan sebuah perjalan "long journey" menuju sebuah penerimaan seutuhnya dan itu adalah salah satu bentuk "self love" rasa kasih untuk diri sendiri. Siapa lagi yang akan mencintai diri kita kalau bukan kita sendiri. Jangan siksa dan rusak diri kita dengan menggenggam dan menyimpan luka seumur hidup kita. Selamat memaafkan, selamat menyayangi diri kita dan selamat memukan cahaya dibalik luka💖💖💖

Tidak ada komentar:
Posting Komentar