Sejak kita mulai masuk bangku sekolah pasti kita akan diajari menulis jadi jika ada yang bilang tidak bisa menulis itu rasanya tak mungkin. Menulis dalam artian tak sekedar menuliskan huruf diselembar kertas memang bukan hal baru buatku. Sejak SD aku memang sudah menyukai menulis, aku senang jika awal masuk sekolah setelah liburan panjang karena pasti akan diberi tugas mengarang. Jika teman-temanku masih suka bingung untuk sekedar memenuhi satu halaman folio maka aku bisa mengarang sampai penuh empat halaman folio. Memang tulisan tanganku tak indah dan mungkin masih belum menggunakan kaidah kepenulisan yang benar tapi bagiku yang penting ya tulis saja apa yang aku pikirkan dan rasakan.
Saat kelas lima
SD aku mulai tertarik menulis diary setelah membaca beberapa diary milik Bapak
yang masih tersimpan sampai sekarang. Entah
sudah berapa buku diary yang aku punya, tapi saying justru setelah menikah aku
jadi jarang menulis diary. Sejak tahun 2006/2007 aku lupa pastinya aku mulai
mengenal blog namun sayang blog pertamaku di multiply sudah hangus tak tersisa
tanpa sempat kuselamatkan kisah-kisah yang ada disana.
2009 Sekembaliku
dari perantauan ke kampung halaman aku beralih dan membangun kembali tumah
mayaku di blogspot.com hingga sekarang. Aku juga sempat bergabung dengan
teman-teman Forum Lingkar Pena dan Rumah Baca Asmanadia meski sayang setelah
menikah dan disibukan dengan ketiga buah hatiku terpaka harus aku tinggalkan.
Sempat juga bergabung dengan Pejuang Literasi dan menghasilkan 3 buah antologi.
Meski tak aktif lagi di FLP namun sebentar lagi antologi kedukau bersama FLP
Tegal insya allah akan segera rilis. Kemarin bersama 30DWC maka menggenapkan 10
antologiku untuk itu aku bulatkan tekad mengikuti 30 HMBP untuk bisa merilis
karya pribadiku yang aku harap bisa menjadi buku solo pertamaku nanti.
Isi tulisannku
memang lebih terkesan curhat dan semacamnya dan akhirnya baru kusadari bahwa
ini menjadi self healing buatku dalam menghadapi beraneka persoalan hidup selama
ini. Dengan menulis perlahan aku bisa memahami dan memaknai setiap garis takdir
yang sempat aku sesali atau hikmah dibalik setiap peristiwa yang harus aku
lalui. Aku yang cenderung tak mudah bergaul apalagi jika harus bicara didepan
umum, berbicara jujur dihadapan orang tuaku saja buatku butuh usaha keras. Sempat
ada yang mengatakan bahwa aku autis karena terlalu asyik dengan duniaku sendiri. Sempat terpikir apakah aku
salah jurusan masuk kuliah di Teknik Informatika tapi kok sukanya nulis yang
nggak nyambung sama sekali dengan backgroundku itu.
Terserah bagaimana
pandangan orang tentang diriku yang pasti aku akan tetap menulis apa yang ingin
aku tulis. Sekali lagi biarlah, ‘If you
don’t know who I’m don’t judge me’ aku senang dan menikamati duniaku ini
dan aku berusaha tak menyesali apa yang dulu sudah terjadi padaku. Semoga lewat
tulisanku ada hikmah yang bisa dipetik oleh siapa pun yang membacanya dan
mereka bisa belajar dari apa yang aku alami tanpa arus mengalaminya langsung. Akan selalu ada makna dibalik setiap
peristiwa, untuk itu aku akan terus menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar