Yuks kita lanjut lagi pembahasan kita kemarin, apa saja sih tanda-tanda insecure?
6. Orang yang betul-betul aneh. Saat sedang baik bisa baik banget tapi tiba-tiba bisa marah-marah nggak jelas ibarat kata mood kita bisa tiba-tiba saja berubah (mood swing) atau orang-orang melihatnya mirip-mirip dengan bipolar. Si Insecure biasanya selera yang aneh, misal saat cuaca panas oarang-orang pesan es teh dia justru pesan kopi panas, saat teman-teman seusianya mengidolakan aktris A dia malah punya idola yang berlawanan. Tak ada orang yang memiliki kesamaan hobi atau kesukaan dengannya, alhasil dia merasa terasing ditengah keramaian. Akupun pernah merasakan hal itu dimana menjadi seorang yang tidak pada umumnya, tapi aku mengambil sisi positifnya bahwa aku tidak mudah terbawa tren atau istilah saat ini FOMO. Dulu saat SMP teman-teman hampir semuanya punya jam G-shock dan kaos dadung, aku justru baru punya kaos itu disaat trennya sudah meredup karena memang tabunganku baru cukup saat itu untuk membelinya dan aku bukan tipe yang mudah meminta ini itu ke ortu. Aku lebih banyak menyukai hal-hal yang tidak banyak orang suka, ternyata membentuk dinding-dinding yang memenjarakan aku dalam imajinasi yang aku buat sendiri bahwa tak ada seorang pun teman yang memiliki mimpi serupa. Aku merasa jadi manusia yang aneh.
7. Mudah berprasangka buruk. Si Insecure memilki pikiran negatif yang lebih cepat muncul ketimbang pikiran positif. mendengar berita buruk apa pun bahkan menonton film saja bisa menimbulkan pikiran-pikiran buruk bahwa hal serupa seolah akan menimpa dirinya. Mungkin kalau anak jaman sekarang bilangnya "lebay". Musibah memang tak dapat diduga kapan datangnya tapi merasa diri selalu dalam ancaman bahaya itu juga bukan hal yang wajar. Si insecure juga bisa dengan mudah menuduh pasangannya dengan beragam prasangka yang belum tentu kebenarannya.
8. Hidup selalu dihantui rasa was-was. Hampir mirip dengan poin sebelumnya si insecure akan selalu merasa was-was akan kehidupannya. Jangan-jangan, kalau-kalau, bisa jadi, boleh jadi dan aneka kalimat pengandaian terus muncul dibenaknya. Dulu saat SD walau aku memiliki otak yang bisa dibilang lumyan encer tapi setiap akan menghadapi tes sumatif aku pasti jatuh sakit, mungkin secara tak sadar pikiranku selalu dihantui apakah aku akan bisa mengerjakan tes nanti? apa aku bisa rangking lagi? Saat akan menapaki jenjang kehidupan berikutnya kita pun jadi dihantu rasa was-was mampukah kita lulus kuliah tepat waktu? bisakah kita dapat pekerjaan yang layak? bisakah kita bertemu jodoh yang kita idamkan dan hidup bahagian seperti kisah dalam dongeng atau justru akan bernasib tragis seperti selebriti-selebriti yang ramai-ramai bercerai? Si insecure jadi benar-benar overthinking.
9. Mudah bersikap defensif. Biasanya si insecure walau bukan orang yang yakin pada dirinya sendiri dia juga agak sulit menerima masukan dari orang lain, hal tersebut karena di dalam dirinya masih terdapat konflik panjang yang belum selesai dan berlapis-lapis masalah yang masih butuh diuraikan. Seringkali karena ingin melindungi diri sendiri yang tak berdaya oleh situasi luar, salah satu mekanismenya adalah bersikap defensif atau cenderung bertahan. Padahal dalam hubungan sosial mengkritik itu akan selalu ada, masukan yang terdengar biasa bagi orang lain bisa terdengar bebeda bagi si insecure. Niat orang lain ingin memberi nasihat atau masukan justru bisa dianggap meremehkan, menyudutkan atau menyalahkan langkah-langkah yang telah diambil.
10. Selalu ingin menyenangkan orang lain. Sisi ini ini sering membuat si insecure tertekan. Walau sering bersebrangan dengan rang lain, merasa was-was dan bersikap defensif si insecure akan mencoba menyenangkan hati orang lain sebanyak mungkin walaupun orang itu belum tentu tepat baginya. harapannya dengan menyenangkan hati orang lain akan mendapat kenyamanan dan rasa aman padahal belum tentu demikian. Ketika ada situasi buruk kecemasan akan meningkat dan untuk mengatasinya si insecure bisa defensif dan menyerang orang lain atau berdiam dan menyenangkan hati orang lain bahkan bisa melakukan keduanya, melelahkan bukan? Aku pernah merasakan hal ini saat berkonflik dengan beberapa teman, mereka mulai menjauhiku dan aku berusaha melakukan banyak hal untuk membuat mereka kembali mau dekat denganku walau nyatanya tetap nihil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar