Kamis, 08 Mei 2014

Curhatku (Ibu Bekerja Tanpa Pangasuh)

Biasanya jam segini saya sedang asyik istirahat siang dirumah sembari nyuapin, maen-maen dan pastinya kasih minuman favorit Disti (ASI). Tapi berhubung dari kemaren sore kesehatan saya lagi agak drop jadinya dengan amat terpaksa siang ini saya istirahat dikantor saja dengan alasan agak mengurangi kontak dengan Disti biar nggak ketularan flu (maafin bunda ya sayang... ) Barusan aku telpon kerumah Disti sedang makan sama eyangnya.

Menjadi working mom memang bukan pilihan mudah ternyata, sejak sebelum menikah saya memang sudah bekerja dan terikat menjadi pegawai pemerintah (alias PNS) yang dulu bukan cita-cita saya tapi setidaknya kini saya syukuri karena jam kerja yang masih bisa "fleksibel" sehingga disela istirahat siang saya masih bisa pulang untuk memberikan ASI buat Disti, Alhamdulillah Disti bisa ASIX dan masih ASI sampai saat ini, berharap bisa sampai 2 tahun. Aamiin.

Sudah hampir dua bulan ini saya memang nggak pake pengasuh bukan apa-apa tapi memang sudah bolak-balik cari dan bolak-balik resign, padahal sempat dapat yang pas dihati eh cuma bertahan dua bulan dan sampai sekarang belum dapet lagi (susahnya cari pengasuh.....) kebanyakan mereka resign karena nggak mau pulang sore padahal jam kerja saya yang sampai sore. Walau ada eyangnya dirumah (karena kami masih tinggal dirumah mertua) prinsip kami eyang cuma mengawasi tapi apa daya pengasuh tak kunjung kami dapatkan, (maafkan kami bapak ibu masih direpotkan dengan cucumu...). Kami sadar orang tua kami sudah makin sepuh, terlalu cape buat mereka untuk full jagain Disti dari pagi sampai sore makanya untuk sementara ini bagi sift untuk jagain Disti, pagi sama eyang putrinyanya dan siang saat saya mau berangkat lagi kekantor Disti saya antar ke rumah mbahnya (ortu saya), untunglah jarak rumah mertua dan ortu dekat karena masih satu komplek. Sebenernya kasihan Disti juga bolak-balik dijalan tapi sepertinya dia menikmati, kalau saya sudah siap-siap mau berangkat ke kantor lagi Disti langsung nunjuk-nunjuk kerudungnya dan slendang sambil bilang "...ngeng...ngeng...ngeng..." yang artinya mau naik motor ke rumah mbah digendong sama bunda. Dan Sorenya sepulang kantor setelah saya bersih-bersih rumah sebentar baru Disti saya jemput lagi.

Sore hari sampai sebelum tidur adalah waktu yang sebisa mungkin saya manfaatkan untuk menjalin kebersamaan dengan Disti, makan sore/malam, jalan-jalan sore, bermain bersama walau cuma guling-guling dikasur sampai Disti cape dan bilang "...nda, nyenyen...nyenyen...nyenyen..." tanda Disti mulai ngantuk dan minta mimi ASI. Kalau sudah bener-bener cape sebentar saja saya mimin pasti langsung tidur pules dan kadang aku ikut ketiduran karena cape. Eits!!! tapi ini belum waktu saya untuk tidur, dibelakang masih numpuk pekerjaan rumah yang minta diberesin mulai dari cuci/ setrika baju Disti, cuci gelas piring bekas makan, beres-beres, bersih-bersih sampai nyiapan bahan masakan untuk bikin menu besok pagi, dkk. Kalau lagi banyak kerjaan kadang jam 12 lewat saya baru bisa memeluk guling. Dan besoknya subuh saya sudah harus on lagi mulai dari masak, bersih-bersih dan terakhir memandikan Disti sebelum saya berangkat ke kantor jam 07.00 (sering telat juga sih kalau Disti lagi rewel). Alahamdulillah masih ada yang mau membantu saya walau cuma seminggu sekali untuk mencuci dan setrika pakaian-pakaian dewasa plus ngepel seluruh ruangan dirumah. Sudah hampir dua bulan rutinitas itu saya jalankan, cape pasti tapi puas juga kalau bisa menyelesaikan semuanya dan mungkin hari ini badanku lagi protes dan minta break jadilah sejak kemaren sore badanku drop terkena flu.

Suami bukan tidak membantu tapi saya tau dia juga sudah cape dengan pekerjaannya jadi saya tidak mau membebaninya lagi dengan pekerjaan rumah, cukup membantu dengan menemani Disti bermain (jika Disti belum tidur) jadi saya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah. Diawal-awal saya memang sempat merasa kehilangan 'me time' dalam lingkaran rutinitas tersebut tapi perlahan saya mulai mencerna dan berfikir lebih bijak lagi bahwa 'me time' tak harus "waaah" misal jalan-jalan, shoping, nyalon, dan temen-temennya. Tapi sekarang 'me time' bisa menjelma dalam bentuk lain, saat sholat, saat dikantor (menikmati pekerjaan) termasuk saat saya tulis catatan ini karena semenjak ada Disti saya jadi jarang banget nulis yang dulunya jadi aktivitas sehari-hari dan hoby saya.

Yang awalnya terasa berat kini perlahan mulai jadi kebiasaan, yang terpenting saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk keluarga kecilku.
Melihat Disti yang terus tumbuh sehat dan ceria selalu jadi obat mujarab penghilang semua lelah dan penat. ^_^

Get Well Soon My Sweety

  Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...