Selasa, 19 September 2017

Sesaat Yang Selalu Memberikan Semangat....

Kurang lebih masih ada duapuluh menit lagi sebelum bel pulang (16.15), alhamdulillah target untuk hari ini 80% sudah terselesaikan sisanya karena masalah teknis yang memang diluar wewenang dan kuasaku untuk bisa segera menyelesaikannya.

Sedikit ingin berbagi lewat coretan sore ini tentang ceritaku hari ini, cerita bersama teman-teman Asma Nadia. Semenjak kuliah di tingkat awal buku-buku Mbak Asma Nadia sudah mencuri perhatianku dan lewat buku "Jangan Jadi Muslimah Nyebelin" tulisan Mbak Asma makin menyihirku. Namun hingga saat ini buku favoritku masih pada "Catatan Hati Disetiap Sujudku", buku yang walau sudah lecek tapi akan selalu punya tempat khusus terlebih saat aku butuh motivasi menjalani hidup yang tak selalu seindah yang kita impikan.

Dan hari ini lewat info dari Sarah (anggota RBA Tegal) yang kebetulan bersekolah di SMA N 1 Slawi, kami berkesempatan bertatap muka kembali dengan Mbak Asma setelah kurang lebih 2 tahun lalu kami terakhir bertemu di acara serupa. Mbak Asma terlihat semakin cantik dan tetap terlihat enerjik, berbeda dengan diriku yang setelah dilihat di foto terlihat 'kucel' karena memang aku yang selalu tanpa make-up. Alhamdulillah RBA Tegal mendapat rejeki dari Mbak Asma, Sarah diminta memilih sendiri buku-buku baru yang belum ada di RBA Tegal untuk bisa menambah koleksi di rak kami. Kami juga sempat berfoto meski harus sabar mengantri dengan adek-adek SMA yang juga antri ingin berfoto (jadi berasa masih SMA heeee).

Tak banyak yang kami bicarakan karena saya tahu betapa padatnya jadwal Mbak Asma Nadia. Meski hanya bertegur sapa sekedar menanyakan kabar dan obrolan singkat kami namun jabat tangan dan peluk hangat dari Mbak Asma selalu bisa membangkitkan 'semangatku' yang sering kali timbul tenggelam. Semangat untuk bisa menelurkan buku solo, bukan sekedar buku namun tiap detail katanya syarat makna dan pastinya bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Siang itu aku menbeli satu novel Mbak Asma "Jilbab Traveler Love Sparks In Korea" selain aku suka filmya karena tokoh dalam novel itu sama dengan nama putri keduaku RANIA. Semoga Allah SWT mendengar doa bunda suatu saat nanti seperti tokoh dalam novel tersebut RANIA bisa mewakili mata bunda yang belum sempat menjelajahi kebesaran ciptaan Allah diseluruh belahan bumi Allah yang luas ini. Semoga kelak Kakak Disti dan Dedek Rania bisa saling menguatkan untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpi ayah dan bunda yang mungkin belum Allah jadikan nyata saat ini.

Menulis mencatatkan sejarah, semoga lewat blog ini pula someday anak-anakku bisa lebih mengenal siapa bundanya. Seorang ibu biasa yang ingin menjadikan anak-anaknya luar biasa, ibu biasa yang terus berusaha menjaga nyala mimpinya meski angin kencang terus menerus ingin memadamkannya.

Dahulu aku pernah jadi bagian sejarahnya
Special tanda tangan buku-buku baru untuk RBA Tegal

Untuk Rania-ku (jangan lupa ajakin ayah, bunda dan kakak Disti ya....)

Alhandulillah sempat mengambil kenang-kenangan.


*)Jelang sore (04.10 WIB), dan mbah uti sudah sms suruh cepet pulang karena sudah 'kelempohen' jagain Rania yang lagi aktif-aktifnya.

2 komentar:

Get Well Soon My Sweety

  Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...