Senin, 30 Oktober 2017

Sungguh Nikmat Sehat Itu (Sehat selalu ya nak...)

Syukur alhamdulillah yang tak terhingga, entahlah mungkin itu yang bisa aku lakukan saat ini dan memang sudah seharusnya.

Setelah berbagai karunia yang Allah berikan dan juga rentetan ujian yang datang menyapa, sungguh nikmat masih diberi kesempatan menghirup udara-Nya.

Setelah nikmat sehat yang Allah SWT berikan selama ini maka beberapa bulan terakhir ini aku dan keluarga kecilku sedang benar-benar diingatkan tentang betapa indah nikmat sehat itu. Setelah sakit flu, batuk, pilek, demam yang seperti maen "ping-pong" alias muter bergantian si kakak , si dedek, bunda, ayah sampe atung dan uti juga ikutan maka puncaknya beberapa hari yang lalu si kakak difonis dokter untuk segera dirawat inap dirumah sakit.

Sepulang sekolah si kakak yang  badannya tiba-tiba terasa anget (seperti demam) membuatku agak galau untuk kembali kekantor tapi uti meyakinkanku dan terpaksa kutinggalkan kakak yang sudah pulas tidur siang. Di kantor beberapa kali aku telpon mbah uti  menanyakan kondisi kakak yang ternyata masih demam. Malam hari demam si kakak makin naik mencapai angka 39 padahal sudah diminumi parasetamol. Paginya demam tak beranjak dari angka 39, aku yang biasanya tidak terlalu cemas karena demam 39 sudah biasa buat si kakak tapi melihat kakak yang tak seceria biasanya dan nampak lemas sekali akhirnya aku memutuskan membawa si kakak ke dokter spesialis anak.

Setengah sembilan sampai disana kami dapat nomor urut 12 dan baru saja sampai kakak mengeluh mual, langsung aku lari ke kamar mandi sambil menggendong si kakak yang akhirnya baru saja mau masuk kamar mandi sudah keburu muntah. Walhasil selendang, baju kakak dan kerudungku kotor terkena muntahan. Karena tak membawa persediaan ganti akhirnya ayah aku minta pulang mengambil perlengkapan ganti si kakak. Dan saat ayah pulang sekali lagi kakak muntah, saat itu perasaanku campur aduk tak karuan. Sambil menanti antrian akhirnya si kakak tertidur dipangkuanku dan akhirnya kurang lebih jam setengah dua belas nama si kakak di panggil. Kami masuk dan duduk dihadapan pak dokter yang langsung memeriksa si kakak dan ketika kembali diukur suhunya dokter langsung menyuruh opname karena sudah diatas 40 derajat. Lemesss...

Yang aku takutkan akhirnya harus kuhadapi juga, air mata yang nyaris menetes harus kutahan sekuatnya. Sambil berusaha menenangkan kakak yang mungkin sudah tak karuan rasanya. Setelah dokter menyiapkan pengantar ke rumah sakit kami langsung pulang menyiapkan pakaian seadanya dan meluncur ke rumah sakit diantar atung dan uti. (Kebetulan ayah ada janji yang harus ditepati jadi kuyakinkan bahwa aku bisa sendiri asal setelahnya segera ke rumah sakit).

Si kakak yang baru pertama kali diinfus jelas saja ketakukan dan menangis saat akan disuntik, aku terus berusaha meyakinkan kakak bahwa ini demi kesembuhan kakak. Dari IGD akhirnya si kakak di pindahkan ke ruang perawatan kelas III (kelas I jatah kami saat itu penuh). Semalaman kakak menangis terus minta pulang, demamnya naik turun hingga menghabiskan 1 botol infus parasetamol. Alhamdulillah siangnya kami bisa pindah ke ruang Kelas I  sehingga kakak bisa istirahat lebih nyaman. Namun seenak apapun dirumah sakit ya tetep lebih enak dirumah sendiri, si kakak terus merengek minta pulang katanya kangen dedek (padahal kalo dirumah ribut aja), katanya ga suka makanan di rumah sakit dan macem2 alesan lainnya, intinya si kakak pengen pulang.

Alhamdulillah, akhirnya setelah 3 hari dokter mengijinkan si kakak pulang dengan catatan harus jaga makanan dan tidak usah berangkat sekolah dahulu.

Dan hari ini sudah beberapa hari si kakak kembali ke rumah dan sepertinya sedang mulai 'kemaruk' mudah2an seterusnya nafsu makannya bisa bertambah. Dan yang terpenting untuk kalian berdua putri kesayangan bunda semoga Allah selalu karuaniakan kalian kesehatan yang barokah. Sehat selalu ya sayang, yang lalu biarlah menjadi pelajaran kita bersama semoga kedepannya semua akan lebih baik lagi. Aamiin....




*) Sehat-sehat dan akur selalu ya sayang (Adistia 4y8m, Rania 1y1m) 

Get Well Soon My Sweety

  Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...