Kamis, 17 Desember 2015

Maafkan Bunda Sayang...


Hufttttt *Take a deep breath


Seperti orang berlari rasanya ingin berhenti sejenak dan menghela nafas panjang. Sudah hampir dua bulan ini workload dikantor memang sedang tinggi dan sudah hampir dua bulan ini aku juga harus lembur, biasanya jam 4 aku sudah bisa ada dirumah kini tak jarang hingga maghrib aku baru bisa menjemput Disti dirumah mbahnya. Hari Sabtu yang biasanya libur kini aku juga harus tetap berangkat untuk menyelesaikan pekerjaan dikantor.

Dan imbasnya akupun menuai protes dari putri kecilku. Hari Sabtu dimana biasanya kita menghabiskan waktu seharian bersama walau sekedar guling-guling dikasur, kini hari Sabtu dia harus kembali aku titipkan dirumah mbah. Disti jadi mogok makan dan manjanya minta ampun, kalau aku dirumah dia maunya bunda selalu always disisinya nggak boleh ngapa-ngapain. Aku menyadari sikapnya itu wajar, dia menuntut perhatian dan waktuku bersamanya yang jika dihitung memang sangat sedikit sekali. Pagi hari jam 7 Disti sudah aku antar kerumah mbahnya dan maghrib baru aku jemput, jadi tuntas waktu kebersamaan kita kurang lebih cuma 5 jam. Dua jam sebelum aku kekantor itupun disambi menemaniku memasak dan beberes segala keperluan dipagi hari dan 3 jam sebelum Disti tidur. Maafkan bunda sayang...

Akhirnya untuk menjawab protes putri kecilku beberapa hari ini setiap istirahat siang aku usahakan untuk bisa pulang kerumah sekedar menyuapinya dan langsung kembali ke kantor. Hari Sabtu sebelum berangkat aku mengajak Disti jalan-jalan dulu atau seperti minggu kemarin akhirnya Disti ikut menemaniku lembur di kantor karena mbahnya sedang ada acara. Tapi waktu dijemput mbahnya untuk pulang eh malah mogok mintanya pulang sama bunda saja pake jas hujan. Alhasil pulang lembur disti 'kubungkus' dengan jaket dan kugendong sambil dibungkus jas hujan menerabas hujan, sampe dirumah ternyata sudah merem aja digendonganku. Maafkan bunda sayang...

Adistia Azkadina Mufidah yang kini mintanya di panggil dede Mufidah ternyata sudah besar dan makin pintar saja dibalik badannya yang kecil mungil. Bunda kadang sering 'kelabakan' kalau sudah 'bernegosiasi' denganmu. Sebentar lagi usiamu mengainjak tiga tahun dan alhamdulillah dirimu sudah terbiasa mandiri. Sudah pintar makan sendiri, pake baju sendiri, pake sepatu sendiri bahkan sudah bisa membantu bunda mengerjakan pekerjaan rumah. Sebelum tidur bunda senang mendengarmu bercerita tentang aktivitasmu seharian bersama mbah. Kata-katamu dan pemikiranmu seringkali diluar yang ayah dan bunda perkirakan. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sehat selalu sayang semoga kamu menjadi anak yang salihah dan menjadi amalan ayah dan bunda yang tak terputus saat kami sudah menghadap-Nya. Aamiin.

*) Catatan siang sembari menikmati bekal makan siang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Get Well Soon My Sweety

  Ini adalah catatan pertamaku di tahun 2022, catatan pertama yang diawali dengan kesedihan. Kesedihan karena tulisan ini aku buat saat seda...